BENSIN
Bensin adalah zat cair yang di hasilkan dari hsil pemurnian minyak bumi dan mengandung unsure karbon dan hydrogen
Sifat – sifat utama bensin adalah:
a) Mudah menguap pada suhu biasa
b) Tidak berwarna , jernih , dan berbau merangsang
c) Titik nyala rendah
d) Berat jenis rendah (0,6-0,78)
e) Melarutkan minyak dan karet
f) Menghasilkan panas yang tinggi antara 9.500 – 10.500 kkal/kg
g) Meninggalkan sedikit sisa karbon
Bensin sering juga di sebut gas olin atau petrol. Bensin untuk kendaraan bermotor dan pembangkit tenaga stationer di bedakan menjadi 4 tingkat yaitu : bensin putih, bensin reguler (umum) bensin premium, dan bensin super premium . bensin putih sesungguhnya hanya berbeda sedikit dari bensin lainnya, yakni menggandung sedikit tetreatilin, karena itu mempunyai kualitas antiketukan yang lebih baik daribensin putih. Bensin ini dapat dsi gunakan untuk semua mesin kompresi tinggi pada semua mesin kompresi tinggi untuk kendaraan traktor, dan truk pada kondisi biasa.
Bensin premium mempunyai sifat ketukan yang lebih baik dan dapat dipakai pada mesin kompresi tinggi pada semua kondisi pembuatan bensin selain dengan cara destilasai dan merengkah dapat juga dibuat dengan cara polimerisasi atau ekstraksi.
PROSES PEMBAKARAN
Bila campuran udara bensin yang telah di mampatkan di beri nyala api di ruang bakar maka api akan merambat keseluruh bagian ruang bakar dengan kecepatan tetap. Kecepatan pembakaran ini antar 15 sampai 20 meter tiap detik dan di sebut penyebaran api rata . akan tetapi kenyataannya , ada waktu yang di perlukan antara pencetusan api dari busi dengan saat awal penyebab api, ini di sebut keterlambatan pembakaran. Besar daya yang di hasilkan motor tergantung pada banyaknya bensin yang terbakar , tetapi juga banyaknya bensin yang tersedia dalam silinder. Untuk pembakaran normal secara teoritis perbandingan berat udara dengan bahan bakar ( bensin) yang di sebut perbandingan ratio adalah 15:1, artinya 15 bagian udara dengan satu bagian bensin dalam stuan berat.
KUALITAS BERDETONASI
Sifat kedua yang tak kalah pentingnya terhadap kecepatn menguap adalah kualitas berdetonasi. Kita tahu bahwa pada pada akhir kompresi, campuran udara bahan bakar di dalam silinder, dinyalakan oleh percikan api dari busi , permukaan api bergerak menyembur ke semua arah , dan campuran yang di singgung oleh api segera tebakar. Makin banyak bagian campuran yang terbakar, makin banyak panas terbentuk , tekanan dan suhu juga naik , kenaikan suhu di bagian campuran yang belum di capai oleh nyala atau permukaan api. Pada suatu saat akan mencapai keadaan keritis sehingga dapat terbakar sendiri . batas ini di namakan titik nyala. Tabrakannya bagian-bagian yang belum di kenai oleh api ini, berlangsung sangat cepat dan menyebabkan kenaikan tekanan yang sangat tinggi. Peristiwa pembakaran ini di sebut detonasi. Detonasi dapat merusak motor terutama torak, batang penggerak, bantalan – bantalan , pena engkol dan sebagainya.
Yang di kehendaki adalah bahwa pembakaran baru terjadi apabila campuran di kenai percikan api, pembakaran yang demikian ini akan menghasilkan kenaikan tekanan yang teratur dan halus ( landai )
Beberapa unsur bahan ada yang sangat mudah berdetonasi dan ada yang sukar, sebaga pembanding bahan bakar yang mudah berdetonasi adalah heptana normal (C7H16), Sedangkan yang sukar berdetonasi adalah iso-oktana (C8H18). Karena itu molekul hydrogen di dalam bensin harus di atur sehingga membentuk molekul yang diingini, pengaturan ini di sesuaikan dengan sifat yang menyamai campuran heptana normal dan iso-oktana tadi. Bensin yang cendrung bersifat heptana normal di katakan bernilai oktan rendah karena mudah berdetonasi. Sebaliknya bahan bakar yang lebih cendrung bersifat iso – oktana , lebih lamban atu lebih sukar berdetonasi. Bensin di katakana bernilai oktan tinggi dengan bilangan oktana 90. Akan lebih sukar berdetonasi dari pada bensin yang mempunyai bilangan oktan 70.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah detonasi:
a) Mengurangi tekanan dan temperature bahan bakar –udara yang masuk kedalam silinder
b) Mengurangi perbandinga kompresi.
c) Memperlambaat saat penyalaan
d) Memperkaya ( yaitu menaikan perbandingan ) campuran bahan bakar – udara atau mempermiskin (yaitu menurunkan perbandingan ) campuran bahan bakar – udara dari suatau harga perbandingan campuran ( misalnya, f=0,08) yang sangat mudah berdetonasi.
e) Menaikan kecepatan torak ( atau putaran poros engkol), untuk memperolah arus turbulen pada campuran di dalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
f) Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yang di tempuh oleh nyala api dari busi kebagian yang terjauh. Hal ini bisa juga di capai jika di pergunakan busi lebih dari satu.
g) Membuat konstruksi bahan bakar demikian rupa sehingga bagian yang terjauh dari busi mendapat pendinginan antara luas pemukaan dan volume sehingga di peroleh ruang yang sempit. Apabila detonasi itu terjadi juga, hanyalah dalam bagian yang kecil (jumlahnya) sehingga tidak membhayakan. Di samping itu di tempatkan di pusat ruang bakar yaitu di antara katup buang ( bagian yang panas) dan katup isap ( tempat kemungkinan besar terdapat campuran yang kaya ). Beberapa jenis ruang bakar yang biasa di pergunakan pada motor bensin dapat di lihat pada Gb.2.
Gb.2 beberapa macam ruang bakar motor bensin
(a)(b) mesin berkendaraan bermotor (1965)
(c)(d) jenis kepala –L dan kepala F
(e) mesin pesawat terbang dan mobil balap
(f) mesin penguji bahan bakar CFR
(g) mesin kendaraan bermotor 2 langkah
Keperluan bilangan oktana bahan bakar untuk beberapa jenis ruang bakar dapat di lihat pada Gb.3. dari gambar tersebut dapat di ketahui bahwa jenis CIH (chamber – in – head) memerlukan bilangan oktana yang relative rendah . CIH dapat berupa EX-CIH (Exhaust vlalve side chamber – in – head) atau IN-CIH ( Intake valve side chamber – in- head), berturut – turut menyatakan bahwa katup buang atau katup isap ada di dalam ruang bakar utama . dan pengujian dapat di ketahui bahwa umumnya EX-CIH menghasilkan momen putar dan efisiensi termal lebih baik dari pada IN-CIH Gb.4 menunjukan sekema ruang bakar jenis EX-CIH.
Gb.3 keperluan bilangan oktana beberapa ruang bakar
Gb.4 skema ruang bakar jenis EX-CIH
h) Menambahkan air ke dalam udara yang masuk untuk menurunkan temperature bagian campuran terakhir
i) Mempergunakan bahan bakar dengan bilangan oktana yang lebih tinggi.
ANGKA OKTAN
Angka oktan adalah suatau bilangan yang menunjukan kemampuan bertahan suatu bahan bakar terhadap knocking ( gecala detonasi). Bensin dengan angka oktan lebih tinggi tidak mudah berdetonasi , semakin tinggi angka oktan akan semakin kecil kemungkinan terjadinya detonasi. Bensin dengan angka oktan yang tinggi cocok untuk motor yang mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi.
Berikut daftar dapat di lihat :
| Bahan bakar | Angka Oktan | Cocok untuk perbandingan kompresi |
| Bensol (AV-GAS) | 100-120 | Lebih dari 12 : 1 |
| Super 98 | 98 | Antara 9:1 sampai 11:1 |
| Premium | 82 - 92 | Antara 7:1 sampai 9:1 |
| Bensin biasa | 72 - 82 | Antara 6:1 sampai 7:1 |
Angka oktan bensin dapat di tetapkan dengan jalan membangkitkan bensing yang bersangkutan dengan dua macam bensin yang telah mempunyai tingkat oktan tertentu. Pengujian bensin ini dengan menggunakan mesin pengetes khusus pada laboratorium. Adapun kedua jenis bensin sebagai bahan pembanding yang telah memp[unya angka oktan tersebut ialah iso – oktan dan nmormal heptanes, iso- oktana mempunyai daya tahan yang rendah terhadap timbulnya knocking dan di beri angka octane 0.
Bensin adalah campuran hidrokarbon yang kompleks dan angka oktan adalah merupakan salah satu angka karakteristik bensin bila di nyalakan di dalam mesin . karakteristik bensin ini bisa saja berubah selama di simpan dalam berbagai kondisi cuaca yang berubah-ubah. Maka pada pompa bensin selalu di gunakan cara pemindahan dari pompa bensin ke tangki bahan bakar pada mobil dengan menggunakan aliran deras.oktana yang di butuhkan oleh sebuah mesin juga dapat berubah-ubah , ini tergantung berapa lama mesin itu di hidupkan dan seberapa jauh kendaraan tersebut di gunakan.
Banyak factor yang mempengaruhi kondisi mesin yang menyebabkan berubahnya angka oktan yang di perlukan, sebagai contoh adalah terbentuknya karbon pada puncak torak dan ruang bakar secara berangsur-angsur . tidak aka nada suatu kelebihan atau kejelasan bila memakai bensin yang mempuinyai angka oktan yang lebih daripada yang di rekomendasikan oleah pabrik pembuatnya tapi bila halini di lakukan oleh anda , mungkin ini suatu pemborosan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar