Rabu, 12 Juni 2013 14:45
Otosia.com - Ban merupakan bagian yang sangat vital dari sebuah kendaraan. Sebab tanpa adanya ban, sebuah kendaraan tidak ada artinya. Ban juga merupakan bagian yang paling menderitan dalam seumur hidupnya.
Penderitaan yang harus dihadapi ban adalah harus berhadapan langsung dengan panasnya aspal dan berbagai kondisi jalan yang tak menentu. Kadang ban dianggap bagian dari suatu kendaraan yang paling kotor sehingga banyak orang merasa enggan untuk mengecek kondisinya.
Dan seharusnya kita ubah pola pikir lama ini dengan mengingat peran penting dari sebuah roda kendaraan ini. Sehingga dengan pola pikir yang menganggap bagian terkotor kendaraan ini menjadi yang bagian terpenting kendaraan yang juga harus mendapat perhatian banyak.
Tidak harus setiap hari untuk melakukan pemeriksaan ban. Tapi alangkah baiknya kalau bisa meluangkan waktu rutin setiap bulannya untuk mengetahui tingkat keausan atau kerusakan dari 'si karet hitam bundar' ini.
Ada beberapa ciri yang harus Anda ketahui bahwa kondisi ban kendaraan sudah mulai tidak sehat. Dengan mengetahui gejalanya lebih awal tentu berbagai hal yang tidak diharapkan tidak bakal terjadi.
Untuk mengetahui kondisi ban, paling tidak Anda tidak perlu memanggil spesialis ban atau membawa alat-alat khusus. Tapi hanya diperlukan sebuah ketelitian dan kejelian dalam mengamati kondisi fisik ban.
Berikut ini beberapa masalah yang sering ditemui yang menandakan ban sudah tidak sehat dan harus diganti.
(kpl/vin)
1. Commpound Sudah Tipis
Kondisi ban seperti ini biasa disebut dengan sebutan 'ban botak'. Kondisi seperti ini merupakan salah satu ciri dari ban sudah tidak lagi memiliki kemampuan daya cengkeram pada jalan.
Ciri-ciri dari karet ban yang sudah menipis adalah hilangnya pola kembang ban sehingga terlihat rata alias botak. Pada beberapa jenis ban berstandar tinggi biasanya dilengkapi dengan simbol berupa panah atau juga segi tiga yang berguna untuk mengukur ketipisan karet ban yang biasa disebut dengan Tread Wear Indicator (TWI).
Kondisi ban botak sangat berbahaya karena traksi ban terhadap aspal akan banyak berkurang. Hal ini bisa mengakibatkan kendaraan slip bahkan tergelincir pada permukaan jalan yang basah atau berpasir.
Tetapi jangan samakan ban botak dengan ban khusus untuk dunia balap. Ban untuk balap memang tidak memiliki pola kembang ban tapi ban ini sudah didesain dengan compound khusus. Tapi saat hujan tiba mobil balap akan mengganti ban dengan yang memiliki pola kembang.
2. Pecah-pecah Pada Karet Ban
Hal ini sering terjadi pada ban yang menggunakan compound bertipe keras. Meski karet bertipe keras dan membutuhkan waktu yang lama untuk menipis, tapi pada jenis ban ini biasanya mempunyai tanda jika kondisinya sudah tua.
Tanda yang biasa muncul adalah dengan terbentuknya berbagai retakan halus di bagian sisi ban dan juga terlihat pada lapisan karet yang sangat kering.
Kondisi ini juga berbahaya karena ban dengan tanda seperti ini menunjukkan kondisinya yang sudah rapuh. Sehingga membuat tidak enak saat bermanuver serta juga rawan dengan gejala pecahnya ban saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
3. Muncul Benjolan Pada Ban
Masalah selanjutnya ini bisa ditimbulkan oleh berbagai sebab. Di antaranya bisa terjadi karena tekanan angin yang sering kurang, kondisi kawat ban yang sudah mulai tua.
Dan selain itu juga bisa disebabkan karena kondisi jalan yang sering dilalui rusak atau banyak berlubang. Jika kondisi jalan yang dilalui sering seperti ini, sebaik tingkat pengecekan ban lebih banyak.
Kondisi seperti ini sering terjadi maka akan menimbulkan benjolan pada ban. Jika sudah di dapati benjolan pada ban, sebaiknya cepat diganti, karena kondisi ban ini sangat rawan pecah tanpa kita ketahui kapan dan di mana akan terjadi.
Bila dibandingkan dengan kondisi yang lain, kondisi ban seperti ini lebih berbahaya dengan 2 kondisi yang sebelumnya.
4. Banyak Terdapat Tambalan
Memang saat ini menggunakan ban jenis Tubeless bisa dikatakan lebih enak dari pada penggunaan ban dalam. Sebab dengan menggunakan jenis ban ini walau salah satu roda tertusuk paku selama tidak Anda cabut tidak akan ada masalah.
Ban bocor tentu bisa dialami siapa saja dan kapan saja, namun satu hal yang harus dipahami adalah jangan membiarkan ban kendaraan terlalu banyak dengan berbagai tambalan. Maka dari itu bagi Anda yang berencana membeli mobil bekas dengan jenis ban Tubless bisa lebih teliti saat mengamati bagian ban.
Jika sudah terdapat 3 bekas tambalan maka sebaiknya Anda segera membeli ban baru. Tapi bagi ban yang masih menggunakan ban dalam tentu dari tampilan luar tidak bisa Anda ketahui banyak tidaknya bekas tambalan seperti ban Tubless.
Dengan menggunakan ban Tubless maupun ban dalam kiranya prinsip yang digunakan sama. Saat sudah melakukan penambalan ban 3 kali atau lebih sebaiknya lebih waspada dalam berkendara.
Pasalnya banyaknya bekas tambalan pada ban bisa menimbulkan potensi terjadinya ban kempes dengan seketika dan tidak kenal waktu. Tentu hal ini tidak ingin terjadi pada kendaraan Anda bukan?
sumber : http://www.otosia.com/tips/4-tanda-penting-mengetahui-kesehatan-ban.html






Tidak ada komentar:
Posting Komentar