Minggu, 30 Juni 2013

Puluhan Siswa SMK Adu Kemampuan di Kontes Mekanik

Sabtu, 30 Maret 2013 12:15

Otosia.com - Sebanyak 44 siswa dari berbagai SMK di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang unjuk keterampilan dalam ajang Kontes Mekanik 2013. Acara digagas oleh Main Dealer sepeda motor Honda wilayah DKI Jakarta dan Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS).

Kontes ini merupakan yang keempat kalinya diadakan. Salah satu tujuan kontes ini adalah mengukur pemahaman dan keterampilan siswa SMK tentang teknologi injeksi pada sepeda motor.

“Kontes mekanik ini merupakan sarana untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami teknologi injeksi sepeda motor,” papar Taryudin, Technical Service Dept. Head WMS. Kontes ini menjadi bagian program lanjutan yang memiliki jurusan Teknik Sepeda Motor.

Hingga Maret 2013, WMS telah mendirikan 17 Laboratorium sepeda motor yang tersebar di berbagai SMK di seputar Jakarta dan Tangerang. SMK tersebut mendapatkan bantuan fasilitas ruang kerja, peralatan, hingga sepeda motor untuk bahan praktik di sekolah.

Kontes berlangsung ketat selama tiga hari yaitu pada 11, 13 dan final 26 Maret 2013. Kontes berlangsung di Training Center Wahana Jatake, Tangerang. Dari 44 siswa, hanya akan dipilih 36 siswa untuk mengikuti tes tertulis hingga tersisa 12 siswa yang berhak mengikuti babak final





Pada tahap awal kontes, siswa mengikuti ujian seputar masalah mesin, kelistrikan, rangka dan product knowledge. Sedangkan pada babak final, mereka akan menghadapi uji trouble shooting.

“Acara seperti ini disambut baik oleh pihak sekolah karena membantu meningkatkan kualitas siswa. Ketika siswa mendapatkan keterampilan dan pengetahuan teknologi terkini tentunya membuat daya saing mereka di dunia kerja semakin baik,” lanjut Taryudin.

Lebih jauh dijelaskan, WMS juga telah menyediakan berbagai hadiah menarik bagi peserta. Selain plakat dan sertifikat, tersedia hadiah uang hingga Rp. 7.500.000 untuk juara.

Dalam kontes yang berlangsung ketat, penilaian akhirnya memutuskan pemenang juara pertama di pegang oleh Anggi Rizky Aprilian dari SMKN 53 Jakarta. Di posisi kedua diduduki oleh M. Irfan dari SMK Gunadarma , dan Muhamad Irfan harus puas menduduki posisi ketiga dari SMK 6 Tangerang.


(kpl/nzr/rd)


Sabtu, 29 Juni 2013

4 Tanda Penting Mengetahui Kesehatan Ban

Rabu, 12 Juni 2013 14:45




Otosia.com - Ban merupakan bagian yang sangat vital dari sebuah kendaraan. Sebab tanpa adanya ban, sebuah kendaraan tidak ada artinya. Ban juga merupakan bagian yang paling menderitan dalam seumur hidupnya.

Penderitaan yang harus dihadapi ban adalah harus berhadapan langsung dengan panasnya aspal dan berbagai kondisi jalan yang tak menentu. Kadang ban dianggap bagian dari suatu kendaraan yang paling kotor sehingga banyak orang merasa enggan untuk mengecek kondisinya.

Dan seharusnya kita ubah pola pikir lama ini dengan mengingat peran penting dari sebuah roda kendaraan ini. Sehingga dengan pola pikir yang menganggap bagian terkotor kendaraan ini menjadi yang bagian terpenting kendaraan yang juga harus mendapat perhatian banyak.

Tidak harus setiap hari untuk melakukan pemeriksaan ban. Tapi alangkah baiknya kalau bisa meluangkan waktu rutin setiap bulannya untuk mengetahui tingkat keausan atau kerusakan dari 'si karet hitam bundar' ini.

Ada beberapa ciri yang harus Anda ketahui bahwa kondisi ban kendaraan sudah mulai tidak sehat. Dengan mengetahui gejalanya lebih awal tentu berbagai hal yang tidak diharapkan tidak bakal terjadi.

Untuk mengetahui kondisi ban, paling tidak Anda tidak perlu memanggil spesialis ban atau membawa alat-alat khusus. Tapi hanya diperlukan sebuah ketelitian dan kejelian dalam mengamati kondisi fisik ban.

Berikut ini beberapa masalah yang sering ditemui yang menandakan ban sudah tidak sehat dan harus diganti.

(kpl/vin)


1. Commpound Sudah Tipis



Kondisi ban seperti ini biasa disebut dengan sebutan 'ban botak'. Kondisi seperti ini merupakan salah satu ciri dari ban sudah tidak lagi memiliki kemampuan daya cengkeram pada jalan.

Ciri-ciri dari karet ban yang sudah menipis adalah hilangnya pola kembang ban sehingga terlihat rata alias botak. Pada beberapa jenis ban berstandar tinggi biasanya dilengkapi dengan simbol berupa panah atau juga segi tiga yang berguna untuk mengukur ketipisan karet ban yang biasa disebut dengan Tread Wear Indicator (TWI).



Kondisi ban botak sangat berbahaya karena traksi ban terhadap aspal akan banyak berkurang. Hal ini bisa mengakibatkan kendaraan slip bahkan tergelincir pada permukaan jalan yang basah atau berpasir.

Tetapi jangan samakan ban botak dengan ban khusus untuk dunia balap. Ban untuk balap memang tidak memiliki pola kembang ban tapi ban ini sudah didesain dengan compound khusus. Tapi saat hujan tiba mobil balap akan mengganti ban dengan yang memiliki pola kembang.


2. Pecah-pecah Pada Karet Ban


Hal ini sering terjadi pada ban yang menggunakan compound bertipe keras. Meski karet bertipe keras dan membutuhkan waktu yang lama untuk menipis, tapi pada jenis ban ini biasanya mempunyai tanda jika kondisinya sudah tua.

Tanda yang biasa muncul adalah dengan terbentuknya berbagai retakan halus di bagian sisi ban dan juga terlihat pada lapisan karet yang sangat kering.

Kondisi ini juga berbahaya karena ban dengan tanda seperti ini menunjukkan kondisinya yang sudah rapuh. Sehingga membuat tidak enak saat bermanuver serta juga rawan dengan gejala pecahnya ban saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.


3. Muncul Benjolan Pada Ban


Masalah selanjutnya ini bisa ditimbulkan oleh berbagai sebab. Di antaranya bisa terjadi karena tekanan angin yang sering kurang, kondisi kawat ban yang sudah mulai tua.

Dan selain itu juga bisa disebabkan karena kondisi jalan yang sering dilalui rusak atau banyak berlubang. Jika kondisi jalan yang dilalui sering seperti ini, sebaik tingkat pengecekan ban lebih banyak.

Kondisi seperti ini sering terjadi maka akan menimbulkan benjolan pada ban. Jika sudah di dapati benjolan pada ban, sebaiknya cepat diganti, karena kondisi ban ini sangat rawan pecah tanpa kita ketahui kapan dan di mana akan terjadi.

Bila dibandingkan dengan kondisi yang lain, kondisi ban seperti ini lebih berbahaya dengan 2 kondisi yang sebelumnya.


4. Banyak Terdapat Tambalan


Memang saat ini menggunakan ban jenis Tubeless bisa dikatakan lebih enak dari pada penggunaan ban dalam. Sebab dengan menggunakan jenis ban ini walau salah satu roda tertusuk paku selama tidak Anda cabut tidak akan ada masalah.

Ban bocor tentu bisa dialami siapa saja dan kapan saja, namun satu hal yang harus dipahami adalah jangan membiarkan ban kendaraan terlalu banyak dengan berbagai tambalan. Maka dari itu bagi Anda yang berencana membeli mobil bekas dengan jenis ban Tubless bisa lebih teliti saat mengamati bagian ban.

Jika sudah terdapat 3 bekas tambalan maka sebaiknya Anda segera membeli ban baru. Tapi bagi ban yang masih menggunakan ban dalam tentu dari tampilan luar tidak bisa Anda ketahui banyak tidaknya bekas tambalan seperti ban Tubless.

Dengan menggunakan ban Tubless maupun ban dalam kiranya prinsip yang digunakan sama. Saat sudah melakukan penambalan ban 3 kali atau lebih sebaiknya lebih waspada dalam berkendara.

Pasalnya banyaknya bekas tambalan pada ban bisa menimbulkan potensi terjadinya ban kempes dengan seketika dan tidak kenal waktu. Tentu hal ini tidak ingin terjadi pada kendaraan Anda bukan?

sumber : http://www.otosia.com/tips/4-tanda-penting-mengetahui-kesehatan-ban.html

8 Jurus Jitu Hemat BBM

Jum'at, 21 Juni 2013 14:45

Otosia.com - Daya yang dimiliki sebuah kendaraan berbanding lurus dengan konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan. Terkadang konsumen lupa memperhitungkan hal ini saat memilih-milih mobil yang akan dibelinya.

Karena terlanjur suka dengan performa sebuah kendaraan, maka pilihan pun dijatuhkan padanya. Jika alokasi yang disediakan untuk bahan bakar sudah tersedia, seboros apapun kendaraan yang dipakainya tak menjadi soal.

Lantas bagaimana jika alokasi dana untuk BBM (bahan bakar minyak) sangat terbatas? Ada beberapa solusi yang bisa dilakoni untuk menghemat bahan bakar kendaraan saat ini. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan BBM dalam waktu dekat ini, Anda perlu cermat dalam melakukan penghematan.

(kpl/vin)  


1. Gaya Berkendara

Kemacetan seolah telah menjadi 'fitur' baru di jalanan kota-kota besar di Indonesia. Akibatnya, selain memicu stress si pengendara, konsumsi BBM pun bertambah.

Dan kedua hal ini tanpa disadari sebenarnya saling berhubungan. Berbagai survei mengatakan bahwa tingkat stres tinggi pada seseorang akan lebih mudah memacu kendaraan lebih kencang tanpa memperhitungkan sekelilingnya.

Alhasil BBM yang terkonsumsi mesin pun makin banyak. So, belajarlah untuk lebih sabar dan bisa mengontrol emosi dalam berkendara. Yang harus dilakukan pengemudi adalah cobalah untuk selalu membuat diri Anda tenang di saat berkendara. Bisa dengan cara mendengarkan alunan musik berirama slow, memasang parfum dalam mobil sebagai aroma terapi, ataupun dengan mengonsumsi kembang gula yang menyegarkan.


2. Stabilkan Putaran Mesin (RPM)


Perhatikan RPM atau putaran mesin kendaraan Anda saat mengemudi. Usahakan pergantian gigi transmisi antara 3000 rpm dan 4000 rpm.

Saat berkendara di jalan tol ataupun dalam perjalanan jauh membiasakan putaran gas stabil sangat berpengaruh. Apabila kendaraan Anda mempunyai fitur cruise control, sebaiknya dimanfaatkan.

Karena dengan adanya fitur ini selain mampu menghemat bahan bakar, juga bisa mengurangi lelah saat berkendara. Dan apabila tidak ada fitur tersebut, baik kendaraan Anda matic maupun manual, usahakan kecepatan kendaraan selalu konstan.


3. Atur Jarak Pengereman


Selalu jaga jarak dengan kendaraan di depan, sehingga jarak pengereman pun bisa diminimalisasikan. Apakah ada hubungannya antara pengereman dengan penghematan bahan bakar? Jawabnya tentu ada.

Prinsipnya konsumsi paling banyak terjadi pada kendaraan adalah pada saat awal melaju dari keadaan diam. Karena saat pertama melaju kendaraan akan memerlukan daya lebih besar untuk melaju atau bergerak.

Apalagi saat kendaraan bermuatan penuh, maka daya yang akan dibutuhkan juga semakin besar pula. Jadi semakin Anda banyak melakukan pengereman seperti kondisi macet itulah bahan bakar akan banyak terkuras.


4. Permainan Tuas Kopling


Di saat macet disarankan untuk kendaraan matic jangan membiasakan tuas perseneling (tuas transmisi) tetap di D. Usahakan kembalikan ke Netral (N). Tapi untuk mobil matic baru dengan teknologi Auto Start/Stop maka akan sangat membantu.




5. Perangkat Penghemat BBM


Produk penghemat BBM bisa dipakai untuk menekan konsumsi BBM. Di pasaran saat ini telah beredar berbagai macam alat untuk menunjang keiritan bahan bakar.

Dari yang berkaitan langsung dengan mesin seperti turbo atau upgrade ECU. Selanjutnya dengan biaya lebih murah bisa menggunakan alat yang mampu mendongkrak daya listrik baik yang dihubungkan ke Accu atau juga seperti 9Power untuk penyetabil arus listrik ke busi.




6. Pemilihan Jenis BBM


Tips selanjutnya yang tak kalah penting adalah dalam pemilihan jenis bahan bakar yang sesuai. Untuk kendaraan bermesin bensin injeksi dan memiliki kompresi mesin di atas 10:1 sebaiknya gunakan bahan bakar non timbal atau minimal pertamax.

Walaupun harga lebih mahal dibanding premium, tapi manfaatnya bagi kendaraan begitu besar. Jika Anda ingin mengganti kebiasaan pengisian bahan bakar premium ke pertamax, kami sarankan melakukan dengan perbandingan awal minimal 15- 20 persen premium sisanya dengan pertamax. Hal ini juga berlaku untuk jenis solar.


7. Servis Berkala

Setiap orang memiliki berbagai karakter dan kepekaan yang berbeda-beda terhadap sebuah kendaraan. Kebanyakan orang hanya bisa memakai dan jarang memperhatikan kendaraannya.

Yang harus diingat oleh pemilik kendaraan adalah rutin melakukan servis berkala dengan disertai penggantian oli mesin. Selanjutnya perhatikan sektor kaki-kaki juga, yaitu ban.

Kurangnya pengisian angin ban juga bisa menyebabkan boros bahan bakar. Untuk itu lebih baik menggunakan nitrogen untuk ban.


8. Menumpang Secara Bergantian


Trik hemat BBM paling jitu dan diminati oleh banyak orang adalah menumpang dengan kendaraan teman. Cara ini lebih baik dapat dilakukan dengan rekan kerja yang memiliki tujuan searah dan bergantian tentunya.

Jika hal ini Anda lakukan, selain akan menghemat bahan bakar, Anda juga turut membantu pemerintah dalam usaha mengurangi kemacetan.

Tapi Anda harus mengingat satu hal ini, yaitu jangan sering membiarkan kendaraan diamkan dalam garasi lebih dari 5 hari. Kendaraan yang jarang dipakai akan banyak masalah yang timbul pada sektor mesin kendaraan.

Apalagi jika accu kendaraan terus terkoneksi pada kendaraan tanpa pemakaian. Hal ini akan mengakibatkan accu tekor dan dijamin kendaraan Anda tak bisa distart. Selamat mencoba dan jadilah bijak dalam berkendara dan merawat kendaraan Anda.


10 Faktor Kendaraan Menjadi Boros BBM


Selasa, 25 Juni 2013 12:30
Otosia.com - Harga bahan bakar minyak khususnya jenis Premium sudah resmi naik menjadi Rp 6.500 atau naik sebesar Rp 2.000 dari harga sebelumnya. Kenaikan ini tentunya akan berdampak banyak di berbagai sektor, untuk itu pengguna kendaraan harus semakin cerdas dalam hadapi hal ini.

Sebagai pengguna kendaraan sebaiknya tidak hanya sekedar mampu mengendarai saja. Tapi pentingnya pemahaman layaknya kepada pasangan hidup pada kendaraan juga sangat penting. Namun saking perhatiannya yang lebih pada kendaraan, tak heran jika para pecinta dunia otomotif sering dianggap memiliki kekasih kedua.

Namun tidak harus ekstrim seperti para pecinta otomotif. Tapi paling tidak untuk menyiasati naiknya harga BBM ini Anda bisa menjadi lebih bijak dalam bertindak. Maka dari itu berikut 10 faktor yang harus dipahami penyebab kendaraan menjadi boros BBM.(kpl/vin)



1. Jenis Kendaraan

Bagi yang berencana untuk membeli kendaraan, pastikan Anda mengetahui jenis kendaraan yang akan Anda beli dan sesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari. Berkonsultasi terlebih dahulu pada pakar otomotif baik teman maupun penjual kendaraan di dealer.

Jika kegiatan paling banyak dalam kota dan mementingkan waktu cepat maka sepeda motor akan sangat cocok. Namun untuk harian dalam kota bersama keluarga paling banyak maka city car hatchback/sedan hingga low MPV akan sangat direkomendasikan.

Begitu pula sebaliknya, kegiatan paling banyak sehari-hari adalah perjalanan ke luar kota maka kendaraan berkapasitas besar lebih baik. Sebab perjalanan jauh akan memerlukan tingkat kenyamanan berkendara yang lebih baik.

Dari pemilihan tepat jenis kendaraan ini setidaknya akan membantu Anda dalam menghemat pengeluaran untuk BBM. Sebagai catatan, kendaraan bermesin dan tenaga besar akan sangat tidak cocok dipergunakan dalam kota yang padat. Sebab tenaga yang dihasilkan tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada.


2. Jenis BBM



Selanjutnya tentu adalah pemilihan jenis bahan bakar yang tepat untuk kendaraan. Ada sedikit kaitannya pada point pertama, banyak orang sanggup membeli kendaraan namun tidak pernah membaca buku manual dari kendaraan tersebut. Sehingga tidak mengetahui spesifikasi kendaraan dan mengabaikan instruksi pabrik dalam perawatan.

Sudah tahukah Anda bahwa kendaraan baru yang diproduksi mulai tahun 2000 sudah memiliki standar kadar gas buang Euro 2 minimal. Hasilnya pabrikan membuat spesifikasi mesin dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi agar mesin lebih ramah lingkungan.

Dengan demikian kendaraan baik mobil maupun motor dengan spesifikasi nilai kompresi 10:1 hingga ke atas sudah wajib menggunakan jenis BBM non-timbal atau minimal Pertamax. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai standar akan mempercepat umur pakai mesin dan tentunya boros BBM.


3. Kebiasaan Yang Salah



Kemudian yang menjadi faktor borosnya BBM pada kendaraan adalah gaya mengemudi setiap orang. Untuk gaya mengemudi hemat bahan bakar adalah menghindari proses akselerasi dan pengereman mendadak. Kombinasi edua hal yang saling terkait ini sangat mempercepat sedotan bahan bakar.

Selanjutnya jaga jarak antar kendaraan lain juga memiliki peran penting. Selain faktor keamanan dengan menjaga jarak antar kendaraan, Anda memiliki kesempatan mengatur putaran mesin dan pengereman lebih santai dan hati-hati.


Yang tak kalah penting juga adalah kebiasaan salah dalam menggunakan kendaraan. Hal salah ini sering terjadi pada saat pagi hari mesin dingin dan Anda hendak berangkat beraktifitas.

Mesin yang seakan dalam kondisi tertidur Anda paksa bangun dan mengharuskan berlari dengan sekuat tenaga. Hal ini juga akan membuat umur mesin berkurang dan makin boros BBM.

Seseorang bangun tidur dan hendak berolahraga tentu memerlukan yang namanya pemanasan. Begitu pula pada mesin kendaraan yang memerlukan pemanasan agar mencapai suhu kerja optimal sekitar 80-90 derajat celsius. Apabila kondisi mesin dingin langsung dipaksa bekerja maka asupan bahan bakar semakin banyak demi mempercepat pencapaian suku kerja mesin.

Untuk melakukan pemanasan mesin juga jangan main geber saja. Tapi seperti panduan buku manual yakni dengan menggunakan sistem choke. Apabila kendaraan sudah memiliki sistem choke otomatis biarkan hingga putaran mesin stabil/stasioner di 1.000 rpm baru pergunakan.

4. Bobot


Faktor yang membuat kendaraan semakin boros BBM adalah bobot atau berat beban yang harus dipikul suatu kendaraan. Untuk mengetahui bobot maksimal yang dapat dipikul suatu kendaraan tentunya dapat dibaca pada buku manual kendaraan. Jangan sampai melebihi ketentuan jika tidak ingin kendaraan semakin boros BBM.

5. Modifikasi


Masih ada kaitannya dengan bobot kendaraan yakni dalam hal modifikasi. Kerap kali orang melakukan modifikasi kendaraan melupakan faktor berat tambahan yang akan terjadi.

Usahakan dalam melakukan modifikasi baik perubahan fisik kendaraan pilih penggunaan bahan yang lebih ringan seperti karbon fiber untuk body dan panel-panel lain.

Pemilihan bahan karbon fiber ini memang sangat mahal ketimbang plastik atau plat namun jauh lebih ringan dan kuat. Kemudian untuk velg jangan hanya tergiur dengan model yang sporty saja tapi berat yang dimiliki harus jauh lebih ringan ketimbang velg standar meski dengan ukuran yang lebih besar.


6. Ban



Ban atau kaki-kaki pada kendaraan punya peranan penting serta memiliki faktor yang besar dalam keiritan bahan bakar. Ban yang memiliki tekanan kurang akan menjadi beban mesin, sedangkan tekanan angin berlebih akan membuat ringan tapi berisiko ban pecah dan kehilangan daya cengkeram roda terhadap permukaan jalan.

Untuk menghindari hal tersebut untuk angin pada ban sebaiknya menggunakan nitrogen. Karena sifat molekulnya yang lebih padat tentunya tidak akan membuat tekan ban berkurang cepat. Berikut penjelasan mengenai manfaat nitrogen pada ban.


7. Kelistrikan


Sistem kelistrikan standar kendaraan dari pabrik sudah cukup baik. Namun manusia selalu memiliki rasa tidak puas dengan yang sudah ada. Sehingga kini banyak beredar aksesoris untuk menunjang performa daya listrik kendaraan demi meningkatkan konsumsi/efisiensi bahan bakar.

Sistem kelistrikan pada kendaraan dalam pemakaian sehari-hari akan mengalami penurunan daya. Memang hal ini terjadi dalam kurun waktu tertentu tergantung pemakaian. Penurunan suplai listrik ke koil akan menyebabkan kendaraan menjadi boros karena sistem pengapian mesin menjadi berkurang.

Untuk hal itu beberapa perangkat modifikasi sudah mulai tersedia di beberapa bengkel. Di mana berbagai merk yang beredar ini intinya demi menstabilkan arus listrik. Pertama ada yang terangkai di accu dan yang kedua dengan penambahan alat di kabel busi agar arus listrik diperkuat kembali.


8. Oli Mesin


Pelumasan pada mesin atau oli punya peran penting dalam kesehatan suatu kendaraan. Oli pada kendaraan sama halnya ibarat darah pada tubuh manusia. Kerja mesin yang sangat berat dalam sehari-hari harus ditunjang jenis pelumas yang sesuai spesifikasi. Dan sekali lagi buku manual yang menjadi pedoman.

Penggantian oli mesin harus rutin sesuai ketentuan yang ada. Motor tiap 2.000-3.000 km, mobil setiap 5.000-8.000 km (tergantung pemakaian dan jenis oli). Jika ingin mesin tetap sehat dan terjaga lakukan pemeriksaan perubahan warna oli mesin dengan alat pengukur volume oli mesin. Jangan tunggu sampai warna oli menjadi hitam pekat.



9. Malas Service dan Cuci Kendaraan



Setiap orang tentunya akan selalu menjaga kesehatan agar bisa melakukan aktifitas. Begitu pula dengan kendaraan yang perlu mendapat service rutin agar performa mesin selalu terjaga sesuai standar pabrik.

Mengabaikan service atau tune-up berkala akan membuat banyak part di dalam mesin berubah meski hanya hitungan milimeter. Perubahan yang terjadi ini akan memiliki pengaruh yang sangat banyak pada efisiensi.

Lalu membiarkan kendaraan kotor setelah hujan berhari-hari sehingga berubah warna tentu tidak sedap dipandang. Tetapi dibalik itu juga akan membuat kendaraan boros BBM. Kotoran yang menempel dan menumpuk di bagian roda hingga kebagian porosnya akan menjadi halangan dan beban mesin. Jadi jangan malas untuk mencuci kendaraan usai kehujanan.


10. Lokasi Parkir

Semakin banyak jumlah kendaraan beredar maka semakin besar area parkir yang dibutuhkan. Untuk hal ini juga jangan dianggap remeh. Sebab area parkir yang panas yang langsung di bawah sinar mata hari bisa membuat boros bahan bakar kendaraan.

Prinsipnya cukup mudah, bahan bakar yang ada adalah berupa cairan yang memiliki titik didih dan menguap. Jika kendaraan dibiarkan terjemur setiap kali parkir maka akan mempercepat penguapan bahan bakar dalam tangki.


Walau penguapan yang terjadi bisa beberapa mililiter tapi coba saja kalikan seberapa sering Anda membiarkan kendaraan menderita di bawah terik matahari. Mengingat saat ini lapisan ozon semakin menipis sehingga panas matahari juga lebih menyengat.

Sudah waktunya pula pemerintah dan berbagai instansi bertindak cerdas dalam menyediakan lahan parkir. Beberapa negara sudah ada yang membuat area parkir di lahan terbuka dengan membuat atap dari panel tenaga surya. Kendaraan yang parkir tidak kepanasan tapi panas matahari menjadi pasokan tenaga listrik tambahan yang berguna.


sumber : http://www.otosia.com/tips/10-faktor-kendaraan-menjadi-boros-bbm-1.html

Jumat, 28 Juni 2013



Jakarta - Mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak mungkin tidak terpikirkan bagi beberapa kalangan.

Tetapi Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan Tokyo Institute of Technology, Jepang sudah menetapkan target untuk menghasilkan BBM setara solar dari sampah plastik.

Lalu bagaimana proses mengubah sampah menjadi minyak campuran untuk bahan bakar diesel. Berikut penjelasan Guru Besar Fakultas Teknik UGM Prof. Dr.Ing Harwin Saptoadi kepada detikOto, Selasa (21/5/2013).

1. Semua Jenis limbah plastik

Dalam membuat minyak campuran untuk bahan bakar diesel rupanya tidak perlu memilih jenis plastik apa untuk mendapatkan campuran diesel terbaik.

Soalnya mesin hasil ciptaan UGM bersama Tokyo Institute of Technology, Jepang bisa melahap seluruh jenis sampah plastik.

2. Proses Pirolisis

Setelah mendapatkan limbah sampah, sampah plasik dimasukkan ke dalam mesin pirolisis. Pirolisis sendiri merupakan proses dekomposisi kimia suatu bahan untuk menghasilkan hidrokarbon melalui pemanasan suhu tinggi dengan sedikit oksigen.

3. Sampah dipanaskan

Setelah sampah masuk ke dalam mesin, selanjutnya sampah akan dipanaskan hingga meleleh.

4. Dijadikan gas terlebih dahulu

Saat limbah sampah dipanaskan hingga meleleh, maka sampah plastik ini akan menghasilkan gas.

5. Dikondensasi menjadi minyak

Setelah sampah plastik menjadi gas, gas itu diembunkan melalui proses kondensasi. Sehingga bisa menghasilkan minyak yang bisa menjadi campuran bahan bakar diesel.


sumber : http://oto.detik.com/read/2013/05/21/175044/2252194/1207/ini-cara-mengubah-sampah-plastik-menjadi-bbm