LAS ASETILIN
Peralatan Las Asetilin
Peralatan-peralatan yang digunakan sebelum melakukan las asetilin adalah sebagai sebagai berikut :
A. Tabung Oksigen dan Asetilin
- Tabung Oksigen
Tabung asetilin bervolume maksimal 8500 liter, gas oksigen bertekanan 180 bar dengan suhu 200c, Tebal tabung kurang lebih 7mm, warna tabung biru atau hitam bentuknya lebih panjang dan kurus, selang biasanya berwarna biru
TABUNG OKSIGEN
- Tabung Asetilin
Tabung Asetilin bervolume maksimal 800 liter. Bertekanan maksimal 20 bar dengan suhu 200c tebal tabung kurang lebih 5mm, warna tabung merah bentuknya pendek dan gemuk, warna selang biasanya berwarna merah.
TABUNG ASETILIN
B.Regulator
Regulator biasanya dipasang disetiap kepala tabung oksigen dan asetilin biasanya digunakan untuk mengetahui isi tekanan dalam tabung dan untuk mengatur tekanan yang diperlukan pada pengelasan asetilin tergantung tebal plat dan besarnya bahan tambah.
REGULATOR
Regulator Asetilin
Regulator asetilin adalah regulator yang dipasang pada botol asetilin. Pada regulator ini terdapat:
- Manometer tekanan isi
- Manometer tekanan kerja
- Baut dan mur pengikat dengan menggunakan ulir kiri.
Regulator Oksigen
Pada botol oksigen dipasang regulator oksigen yang memiliki:
- Manometer tekanan isi dengan skala sampai
- Manometer tekanan kerja dengan skala sampai
- Baut dan mur pengikat yang menggunakan ulir kanan
Brander
Oksigen dan asetilin dicampur didalam brander dan kemudian gas akan terbakar pas di ujung mulut pembakar
Bagian-bagian Brander :
- Pemegang (tangkai)
- Pencampur
- Pengabut
- Kepala Pembakar
- Mulut brander
- Kran / katup asetilin (Merah / orange)
- Kran / katup oksigen (biru)
| BRANDER No. | Tekanan Oksigen | Tekanan Asetilin | Tebal Benda Kerja |
| 1 2 3 4 5 6 7 8 | 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm | 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm | 0,5 mm - 1 mm 1 mm - 2 mm 2 mm - 4 mm 4 mm - 6 mm 6 mm - 9 mm 9 mm - 14 mm 14 mm - 20 mm 20 mm – 30 mm |
Keterangan No Brender :
a. 1 – 3 Digunakan untuk menyembung.
b. 4 – 8 Di gunakan un
Persiapan Mengelas Asetilin
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam persiapam mengelas asetilin adalah sebagai berikut:
1. Tempatkan tabung asetilin dan oksigen terikat menjadi satu pada dinding atau dudukan ditempat yang aman.
2. Keran masing-masing botol dibuka sebentar lalu ditutup kembali. Hal ini dilakukan agar lubang ulir bebas dari debu atau kotoran
3. Pasang regulator pada masing-masing tabung jika belum terpasang. Dan pasang semua selang pada regulator.
4. Alirkan gas selang sebentar untuk membersihkan debu dari dalam selang.
5. Pasang kedua ujung selang lainnya pada brander.
6. Buka katup pada tabung asetilin dan oksigen agar dialirkan pada selang regulator. Kemidian buka keran regolator oksigen dan asetilin yang dialirkan pada selang brander.
7. Terlebih dahulu bersihkan mulut-mulut brander dari kotoran yang menyumbat agar pengelasan lancar.
8. Gunakan mulut pembakar sesuai dengan kebutuhan.
Cara menghidupkan dan mematikan brander
a. Untuk menghidupkan yang pertama kali dibuka adalah keran oksigen tetapi hanya sedikit , kemudian buka keran pembakar asetelin sedikit lebih besar dari oksigen ( untuk menghindari kepulan api ).
b. Untuk mematikan yang pertama kali yang di tutup adalah keran asetelin dan dilanjutkan dengan menutup keran oksigen ( Agar saluran gas api tidak masuk kedalam selang ).
Tindakan – Tindakan Umum Sebelum Pengelasan
1. Tabung-tabung gas harus dijaga agar bebas dari minyak, pelumas (gemuk), karena hal tersebut mudah teroksidasi dengan udara sehingga botol –botol mudah meledak
2. Jangan sekali – kali melumasi dengan minyak peralatan–peralatan las.
3. Baut pengatur harus dibuka dengan perlahan, jangan tergesak–gesak.
4. Pada saat menyambung atau memotong suatu tangki atau tempat–tempat yang mengandung bahan bakar, minyak, oli, minyak tanah, gas–gas. Semua harus dikeluarkan.
5. Selang las jangan sampai mengganggu atau terganggu lalu lintas, serta terkilir atau terjepit saat digunakan.
6. Periksa selalu selang-selang dari kebocorann hangus atau sambungan longgar
Keselamatan kerja
* Gunakan selalu baju praktek yang rapi dalam bekerja
*Pakai sarung tangan las.
*Ikuti selalu petunjuk pedoman tentang cara-cara teknik pengelasan dan penggunaan pengaman alat-alat las
*Pakai kacamata las.
* Pakai pelindung badan yang terbuat dari kulit
* Pakai masker (pelindung mulut)
* Pakai sepatu yang ujungnya keras/tahan panas (sepatu safety)
Pengaturan nyala api pada brander
a. Nyala api kebanyakan asetilin (karburasi) dipakai untuk Memanaskan,solder lunak atau silvering dan brazing
b. Nyala api netral adalah yang paling sering dipakai untuk Mengelas/Menyambung. Nyala api ini merupakan hasil pembakaran gas asetilin dan oksigen dengan perbandingan 1: 1. Nyala api netral berwarna biru merupakan inti nyala api yang keluar dari ujung pembakar.
c. Nyala api kebanyakan oksigen (oksidasi), Inti api lebih kecil dibandigkan dengan nyala api yang normal (inti api lebih pucat), Tidak dipakai untuk menyambung (hanya untuk memotong)
Teknik pengelasan
Diantara asetilin dan oksigen dicampur dengan sempurna kemudian diarahkan ke benda kerja yang akan dilas maka, bahan tersebut akan mencair, cairan tersebut akan menutupi bagian yang dilas atau disambung
a.Arah Pengelasan -Arah pengelasan maju
Arah pengelasan maju adalah dimulai dari kanan menuju ke kiri. Pergeseran pembakar yang dipegang mengikuti pergeseran kawat las (bahan tambah) menuju ke arah kiri
-Arah pengelasan mundur
Pada cara ini, pembakar bergeser dari kiri ke kanan yang diikuti bergesernya kawat las
b. Gerakan pembakar
Geraka pembakar ini dimaksudkan untuk mengatur pemanasan agar merata pada pada waktu pengelasan dan penyambungan. Selain itu, gerakan pembakar ini juga untuk mengatu besar atau kecilnya alur (kampuh) las. Ada beberapa gerakan pembakar, lihat gambar dibawah ini:
| BRANDER No. | Tekanan Oksigen | Tekanan Asetilin | Tebal Benda Kerja |
| 1 2 3 4 5 6 7 8 | 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm 2,5 atm | 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm | 0,5 mm - 1 mm 1 mm - 2 mm 2 mm - 4 mm 4 mm - 6 mm 6 mm - 9 mm 9 mm - 14 mm 14 mm - 20 mm 20 mm – 30 mm |
blog nya kok gak updet lagi
BalasHapusMantap bang tambah wawasan
BalasHapusMantaf
BalasHapus